Bakso adalah salah satu makanan khas Indonesia yang digemari oleh berbagai kalangan masyarakat. Salah satu komponen penting dalam pembuatan bakso adalah daging ayam dan tepung. Namun, apakah kamu tahu perbandingan antara keduanya dalam pembuatan bakso? Berdasarkan penelitian, perbandingan ideal antara daging ayam dan tepung pada bakso yaitu 70 30. Artinya, untuk setiap 70 gram daging ayam, perlu ditambahkan 30 gram tepung sebagai bahan pengikat. Apabila perbandingannya tidak sesuai, maka bakso bisa jadi terlalu empuk atau terlalu keras. Jika perbandingan daging ayam lebih tinggi, maka bakso akan terlalu empuk dan mudah hancur saat dimasak. Sebaliknya, jika perbandingan tepung lebih tinggi, maka bakso akan terlalu keras dan tidak enak saat dikunyah. Manfaat Daging Ayam dalam Bakso Daging ayam pada bakso memiliki manfaat yang cukup penting bagi kesehatan tubuh. Sebab, daging ayam mengandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh, seperti protein, vitamin B6, dan zat besi. Protein pada daging ayam sendiri sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak dan membangun otot. Selain itu, protein juga membantu menjaga keseimbangan gizi dan memberi energi yang cukup bagi tubuh. Sementara itu, vitamin B6 didalam daging ayam diperlukan untuk meningkatkan fungsi otak dan sistem saraf. Zat besi juga dibutuhkan oleh tubuh untuk membantu mengangkut oksigen ke seluruh tubuh, memperkuat sistem kekebalan tubuh, dan membantu perkembangan otak. Manfaat Tepung dalam Bakso Tepung pada bakso berfungsi sebagai bahan pengikat agar bakso tidak hancur saat dimasak. Jenis tepung yang biasanya digunakan pada pembuatan bakso adalah tepung kanji atau tapioka. Tepung kanji sendiri memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh, di antaranya yaitu meningkatkan pencernaan, menurunkan risiko penyakit diabetes, membantu menjaga kesehatan tulang, serta mengurangi risiko terkena penyakit jantung. Tips Membuat Bakso dengan Perbandingan yang Tepat Berikut adalah beberapa tips yang bisa kamu coba saat membuat bakso agar perbandingan daging ayam dan tepung tepat Pilih daging ayam segar dan bebas dari lemak berlebih. Daging ayam yang berlemak berlebih bisa membuat bakso menjadi terlalu empuk dan sulit diikat dengan tepung. Gunakan tepung kanji atau tapioka sebagai bahan pengikat. Kedua jenis tepung ini lebih cocok untuk pembuatan bakso karena sifatnya yang mudah larut dan tidak meninggalkan rasa kurang enak pada bakso. Perhatikan perbandingan antara daging ayam dan tepung. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, perbandingan yang ideal adalah 70 30. Jangan terlalu sering mengaduk adonan bakso karena bisa membuat bakso menjadi terlalu kenyal. Pastikan bakso direbus dengan air yang cukup dan diaduk sesekali agar matang merata. Nah, itu tadi beberapa hal yang perlu kamu ketahui terkait perbandingan daging ayam dan tepung pada bakso. Semoga informasi ini bermanfaat! Temukan postingan lainnya seputar AyamHalinilah yang kemudian banyak dimanfaatkan oleh oknum nekad untuk mengoplos daging sapi dengan daging babi untuk mendapatkan keuntungan berlipat. Ada beberapa perbedaan antara daging sapi/kerbau dengan babi hutan atau celeng yang bisa diketahui oleh masyarakat. Jawa Barat. Dalam penggerebekan tersebut, polisi menyita 40 kg bakso campuran Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui rasio antara daging sapi dan daging babi yang disukai serta untuk mengetahui pengaruh rasio antara daging sapi dan daging babi terhadap sifat organoleptik bakso yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan rasio presentasi daging sapi dan daging babi yang berbeda yaitu P1 75% daging sapi 25% daging babi, P2 50% daging sapi 50% daging babi, P3 25% daging sapi 75% daging babi, K1 kontrol bakso sapi dan K2 kontrol bakso babi dan 35 panelis sebagai ulangan. Peubah yang diamati adalah sifat organoleptik berupa warna, aroma, tekstur, rasa dan kekenyalan. Data yang diperoleh dianalisa dengan metode penelitian menunjukkan bahwa perlakuan rasio daging sapi dan daging babi berpengaruh nyata pada taraf Aroma bakso dipengaruhi oleh bahan bakuserta bumbu. Bumbu dapat meningkatkan dan memodifikasi rasa. Pemberian bumbu yang berbeda menghasilkan produk daging olahan dengan rasa yang berbeda pula Soeparno, 2009. Bumbu biasanya diberikan dalam bentuk halus karena digiling atau diekstrasi. Bumbu yang digiling lebih mudah terdispersi dibandingkan dalam bentuk utuh Judge et al, 1989 dalam Soeparno, 2009. Bumbu adalah bahan tambahan yang gunakan dengan sengaja untuk meningkatkan cita rasa Winarno et al, 1980. Rempah-rempah bermanfaat untuk P2 P3 Bakso Sapi Bakso BabiNilai KPerlakuanAroma Median Volume 13 Nomor 1 Bulan Februari Doi Sifat Organoleptik Bakso Pada Berbagai Rasio meningkatkan cita rasa dan berfungsis sebagai antioksidan serta anti mikroba yang berguna untuk memperpanjang masa simpan bakso. Tekstur Gambar 3. Grafik Nilai Kruskal Wallis & Uji Organoleptik Tekstur. Gambar 3, menyatakan bahwa semakin tinggi nilai Kruskal Wallis maka semakin tinggi pula nilai organoleptik untuk parameter tekstur dari baksi yang dihasilkan. Berdasarkan hasil analisis tekstur bakso yang dihasilkan berkisar dari kasar-halus. Dengan demikian semakin tinggi nilai Kruskal-Wallis maka semakin baik penilaian terhadap uji organoleptik yang dihasilkan. Hasil analisis Kruskal-wallis terhadap skor tekstur bakso yang diperoleh menunjukkan bahwa perlakuan rasio perbandingan daging sapi dan babi tidak berpengaruh nyata terhadap tekstur bakso P> Tingginya kandungan jaringan ikat dalam daging menyebabkan tekstur produk olahan daging yang kasar dan liat. Semakin tinggi jaringan ikat maka semakin sulit untuk digiling sampai halus sehingga tekstur yang dihasilkan semakin kasar. Menurut Smyth et al 1996, tekstur daging hasil olahan sangat dipengaruhi oleh proses penggumpalan protein selama pemanasan. Rasa Rasa merupakan kompenen penentu daya terima suatu produk oleh konsumen. Rasa suatu makanan terbentuk oleh rangsangan dari aroma dan warna makanan tersebut. Ada tiga rasa yang sangat menentukan bakso bisa diterima oleh konsumen yaitu kegurihan, keasinan dan rasa daging Berutu dkk, 2010. Berdasarkan hasil uji organoleptik, perlakuan rasio perbandingan daging sapi dan babi. Tiding berpengaruh terhadap rasa baksio yang dihasilkan P> P2 P3 Bakso Sapi Bakso BabiNlai KPerlakuanTekstur Median Volume 13 Nomor 1 Bulan Februari Doi Sifat Organoleptik Bakso Pada Berbagai Rasio Gambar 4. Grafik Nilai Kruskal Wallis & Uji Organoleptik Rasa. Gambar 4, menyatakan bahwa semakin tinggi nilai Kruskal Wallis maka semakin tinggi pula nilai organoleptik untuk parameter rasa dari bakso yang dihasilkan. Berdasarkan hasil analisis rasa bakso yang dihasilkan berkisar dari agak berasa daging sapi – berasa daging sapi. Dengan demikian semakin tinggi nilai Kruskal-Wallis maka semakin baik penilaian terhadap uji organoleptik yang dihasilkan. Bakso yang berasal dari kondisi daging pre rigor akan memiliki rasa yang lebih baik, karena daging pada kondisi ini mempunyai daya ikat air dan pH yang tinggi sehingga dapat meningkatkan keempukan dan juicy pada daging Soeparno, 2009. Formulasi antara kondisi daging sebagai baahan baku utama ditambah dengan tepung sebagai bahan pengisi serta bumbu dan bahan lainnya sangat mempengaruhi rasa bakso yang dihasilkan. Peramuan rasa itu sendiri merupakan suatu hal yang dapat membuat seseorang untuk dapat menentukan tingkat nilai kepuasan setelah menikmatinya. Lidah merupakan indera yang paling banyak terlibat dalam uji rasa, lidah bekerja untuk menilai suatu rasa dengn cara mengetahui kelarutan makanan tersebut dengan saliva dan kontak dengan saraf perasa. Kekenyalan Hasil uji organoleptik kekenyalan bakso berdasarkan uji Kruskall-Wallis dipengaruhi P< oleh perlakuan rasio perbandingan daging sapi dan babi. Kekenyalan mempengaruhi palatabilitas seseorang terhadap penilaian kekenyalan produk. Kekenyalan juga dipengaruhi oleh kemudahan pada saat mengunyah tanpa menghilangkan sifat jaringan. Gambar 5, menyatakan bahwa semakin tinggi nilai Kruskal Wallis maka semakin tinggi pula nilai organoleptik untuk parameter kekenyalan dari bakso yang dihasilkan. Berdasarkan hasil analisis tekstur bakso yang dihasilkan berkisar dari agak kenyal - kenyal. Dengan demikian semakin tinggi nilai Kruskal-Wallis maka semakin baik penilaian terhadap uji organoleptic yang dihasilkan. P2 P3 Bakso Sapi Bakso BabiNilai KPerlakuanRasa Median Volume 13 Nomor 1 Bulan Februari Doi Sifat Organoleptik Bakso Pada Berbagai Rasio Gambar 5. Grafik Nilai Kruskal Wallis & Uji Organoleptik Kekenyalan. Lawrie, 2003 menyatakan bahwa kekenyalan melibatkan kemudahan gigi mengunyah bakso menjadi potongan-potongan yang kecil dengan meninggalkan residu selama proses pengunyahan Lawrie, 2003. Kekenyalan bakso dipengaruhi oleh struktur daging yang bisa mengikat air sehingga bisa dikunyah. Struktur daging babi yang longgar dapat meningkatkan kemampuan mengikat air pada bakso, sehingga menghasilkan bakso yang kenyal tidak mudah pecah bila ada tekanan, sehingga daya ikat air juga mempengaruhi kekenyalan bakso. Daya ikat air adalah kemampuan daging untuk mempertahankan kandungan airnya selama mengalami berbagai proses pengolahan. Semakin tinggi daya ikat air, semakin tinggi pula kandungan protein yang dapat meningkatkan kekenyalan bakso. Hal ini menyebabkan tingginya persentase air yang terikat dalam produk yang berpengaruh kepada besarnya daya mengikat air. KESIMPULAN Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa perlakuan rasio perbandingan daging sapi dan babi memberikan pengaruh yang nyata terhadap sifat organoleptik warna dan kekenyalan tetapi tidak berpengaruh terhadap sifat organoleptik aroma, rasa dan tekstur. Berdasarkan uji organoleptik, panelis lebih menyukai keseluruhan parameter pada bakso dengan rasio antara daging sapi 50% dan daging babi 50%. Bagi produsen bakso dapat menambah daging babi hingga taraf 50% untuk pembuatan bakso. Perlu pengamatan lebih lanjut pada aspek kimia bakso dari penelitian ini DAFTAR PUSTAKA Abustam, E, dan A. Ma’arif. 2009. Penggunaan Asap Cair sebagai Bahan Pengikat pada Pembuatan Bakso Daging Sapi Bali. Prosiding Seminar Nasional Kebangkitan peternakan. Program Magister Ilmu Ternak Pascasarjana Fakultas Peternakan Universitas Penerbit Universitas Diponegoro. P2 P3 Bakso Sapi Bakso BabiNilai KPerlakuanKekenyalan Median Volume 13 Nomor 1 Bulan Februari Doi Sifat Organoleptik Bakso Pada Berbagai Rasio Berutu, E. Suryanto dan R. Utomo. 2010. Kualitas Bakso Daging Sapi Peranakan Ongole yang Diberi Pakan Basal Tongkol Jagung dan Undergraded Protein dalam Complete Feed. Buletin Peternakan, 342, 103-113. Hetharia, Ch. 2013. Kajian Bakso Berbahan dasar Daging Babi dan Ulat Sagu sebagai Sumber protein dengan bahan pengikat tepung sagu. Tesis. Program Studi Magister Ilmu Ternak. Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro. Semarang. Irmawaty. 2016. Uji Organoleptik Bakso Daging Ayam Dengan Filler Tepung Sagu Metroxylon sago rottb pada Konsentrasi Berbeda. JIP-Jurnal Ilmu dan Indutri Peternakan, 31, 182-193 Nordiansyah Firahmi, Siti Dharmawati dan Mofie Aldrin. 2015. Sifat Fisik Dan Organoleptik Bakso Yang Dibuat Dari Daging Sapi Dengan Lama Pelayuan Berbeda. Ulum Sains dan Teknologi, 11, 39-45. Rahmatina. 2010. Sifat Fisik Dan Organoleptik Bakso berbagai Rasio Antara Daging Sapi dan Daging Ayam. Fakultas Peternakan. Departemen Ilmu Produksi Dan Teknologi Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Soekarto, 1985. Penilaian Organoleptik Pusat Pengembangan Teknologi Pangan. Institut Pertanian Bogor. Press Bogor Soeparno. 2009. Ilmu dan Teknologi Daging. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press. Sunarlim, R. 2000. Penggunaan Berbagai Konsentrasi Nacl Dan Jenis Daging Terhadap Mutu Bakso. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Inovatif Pascapanen untuk Pengembangan lndustri Berbasis Pertanian. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian. 408-418. Lawrie, 2003. Ilmu Daging. Edisi Kelima. Penerjemah Aminuddin Parakkasidan Yudha Amwila. Penerbit Universitas Indonesia Jakarta. UI-Press ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Mia Berutu Edi SuryantoRistanto UtomoThe experiment was conducted to determine the chemical composition, physical and organoleptic quality of meatballs made from meat of Ongole Crossbred PO fed corncob basal feed and undegraded protein in complete feed. Twelve PO cattle were divided into 3 treatment groups of forage and concentrate P1, complete feed P2, and complete feed and undegraded protein P3. At the end of experiment, nine cattle PO were slaughtered and the meat of Longissimus dorsi LD and Biceps femoris BF muscles were used for making meatballs. The meatball was then used for chemical, physical and organoleptical tests. The data of chemical and physical quality were analyzed by analysis of variance Randomized Complete Block Design RCBD and the significant means different were further tested by Duncan's New Multiple Range Test. Organoleptic characteristics of data non-parametric statistics were analyzed with the Kruskal-Wallis method. The results showed that the type of muscle did not significantly affect water content, protein content, pH and water binding capacity, except fat and tenderness of meatball. The fat content of LD meatball was lower than BF meatball whereas the tenderness of LD meatball mm was higher than BF meatball mm. The feed treatment significantly affected PKajian Bakso Berbahan dasar Daging Babi dan Ulat Sagu sebagai Sumber protein dengan bahan pengikat tepung sagu. Tesis. Program Studi Magister Ilmu Ternak. Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas DiponegoroCh HethariaHetharia, Ch. 2013. Kajian Bakso Berbahan dasar Daging Babi dan Ulat Sagu sebagai Sumber protein dengan bahan pengikat tepung sagu. Tesis. Program Studi Magister Ilmu Ternak. Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro. Organoleptik Bakso Daging Ayam Dengan Filler Tepung Sagu Metroxylon sago rottb pada Konsentrasi BerbedaIrmawatyIrmawaty. 2016. Uji Organoleptik Bakso Daging Ayam Dengan Filler Tepung Sagu Metroxylon sago rottb pada Konsentrasi Berbeda. JIP-Jurnal Ilmu dan Indutri Peternakan, 31, 182-193Sifat Fisik Dan Organoleptik Bakso Yang Dibuat Dari Daging Sapi Dengan Lama Pelayuan BerbedaNordiansyah FirahmiNordiansyah Firahmi, Siti Dharmawati dan Mofie Aldrin. 2015. Sifat Fisik Dan Organoleptik Bakso Yang Dibuat Dari Daging Sapi Dengan Lama Pelayuan Berbeda. Ulum Sains dan Teknologi, 11, Fisik Dan Organoleptik Bakso berbagai Rasio Antara Daging Sapi dan Daging Ayam. Fakultas Peternakan. Departemen Ilmu Produksi Dan Teknologi PeternakanRahmatinaRahmatina. 2010. Sifat Fisik Dan Organoleptik Bakso berbagai Rasio Antara Daging Sapi dan Daging Ayam. Fakultas Peternakan. Departemen Ilmu Produksi Dan Teknologi Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Organoleptik Pusat Pengembangan Teknologi PanganS T SoekartoSoekarto, 1985. Penilaian Organoleptik Pusat Pengembangan Teknologi Pangan. Institut Pertanian Bogor. Press Bogor Soeparno. 2009. Ilmu dan Teknologi Daging. Yogyakarta. Gadjah Mada University Seminar Nasional Teknologi Inovatif Pascapanen untuk Pengembangan lndustri Berbasis Pertanian. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen PertanianR SunarlimSunarlim, R. 2000. Penggunaan Berbagai Konsentrasi Nacl Dan Jenis Daging Terhadap Mutu Bakso. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Inovatif Pascapanen untuk Pengembangan lndustri Berbasis Pertanian. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian. Daging. Edisi Kelima. Penerjemah Aminuddin Parakkasidan Yudha AmwilaR A LawrieLawrie, 2003. Ilmu Daging. Edisi Kelima. Penerjemah Aminuddin Parakkasidan Yudha Amwila. Penerbit Universitas Indonesia Jakarta. UI-Press 1 Aromanya bisa dibedakan. felicesplace.com.au. Aroma menjadi salah satu kunci utama dalam membedakan daging sapi, babi, dan ayam. Semua daging segar pasti punya aroma yang kuat. Daging sapi punya aroma lebih anyir daripada babi. Daging babi cenderung ada sedikit bau logam. Sedangkan, aroma daging ayam tidak terlalu menyengat, amis, dan busuk.
Bakso merupakan makanan berbahan dasar daging yang berasal dari Tiongkok dan sangat populer di Indonesia. Siapa sih yang nggak tahu bakso? Saya yakin hampir semua masyarakat Indonesia mengetahuinya dan pernah mengonsumsinya, bahkan lebih dari 1 kali seumur hidup. Di mana-mana bakso sangat mudah menjadi salah satu kuliner yang sangat lezat, menurut saya. Meski bukan makanan favorit, saya pasti memakan makanan ini setidaknya 4 kali dalam sebulan. Harga yang relatif murah membuat saya nggak terlalu berat hati merogoh kocek untuk Idulfitri, bakso menjadi salah satu makanan yang bisa saja tersedia di rumah-rumah umat muslim. Ya meskipun nggak sepopuler ketupat atau opor ayam, ada laaah satu dua rumah yang menyajikan bakso untuk tamu yang hadir walaupun bukan jadi sajian umum, ada dua jenis bakso yang dijual di Indonesia, yakni bakso yang berbahan dasar daging sapi dan bakso yang berbahan dasar daging ayam. Bakso sapi sering saya konsumsi ketika berada di Jawa Timur, dan bakso ayam sangat mudah saya temukan ketika saya berada di Sumatra dan bumbu yang digunakan kedua bakso ini pada dasarnya nggak ada perbedaan yang mencolok. Yang membedakan hanyalah bahan dasar bakso yang digunakan. Secara tampilan, Anda nggak akan menemukan perbedaan mencolok antara kedua jenis bakso mana yang lebih enak sebenarnya?Masalah enak nggak enak, sebenarnya hanya masalah selera. Yang suka daging sapi mungkin akan lebih menyukai bakso sapi, dan bagi yang suka daging ayam bakal memilih bakso sendiri sudah pernah mencoba keduanya dan pilihan saya jatuh kepada bakso sapi. Bagi saya, bakso sapi tetap yang terbaik meskipun di sini saya lebih sering mengonsumsi bakso bakso sapi lebih cocok dengan lidah saya. Ya mungkin lantaran saya asli Jawa yang mana di sana lebih banyak bakso sapi dibandingkan bakso ayam. Jadi, lidah ini sudah pakem dan cocok dengan bakso rasa bakso ayam aneh menurut saya. Sebenarnya sih bukan nggak enak, ya, tapi sedikit aneh saja dengan makanan ini. Soalnya sebelum saya mengenal bakso ayam, ayam lebih identik dengan soto ayam untuk makanan kedua alasan tersebut, tanpa disadari sebenarnya bakso sapi memberikan omzet yang besar untuk pedagang bakso. Bakso sapi dibanderol dengan harga yang nggak murah. Semakin banyak porsi mangkuk yang dibeli, maka semakin besar omzet yang didapatkan meskipun keuntungannya nggak terlalu besar karena modalnya yang juga sapi dan bakso ayam adalah dua makanan yang sebenarnya sama-sama enak, hanya saja ada yang lebih enak menurut versi lidah kita masing-masing. Keduanya juga makanan yang halal asalkan dibuat dengan cara yang benar tanpa ada bahan tambahan lainnya macam daging babi. Bagi umat muslim, sudah pasti haram mana yang lebih ena? Kalau pertanyaan ini ditanyakan ke saya, sesuai review di atas, maka saya bakal menjawab daging sapi. Tapi sekali lagi, Anda boleh nggak setuju dengan review di atas karena kesukaan orang pasti nggak sama. Yang paling penting adalah mau bakso apa pun yang dimakan jangan lupa bayar kalau sudah selesai makan. Jangan lari begitu saja!BACA JUGA Bakso Memang Enak, tapi Mi Ayam Lebih Sempurna dan tulisan Firdaus Deni Febriansyah Mojok merupakan platform User Generated Content UGC untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di diperbarui pada 16 November 2021 oleh Administrator
Baksobukan hanya bisa dibuat dengan daging sapi, bisa juga menggunakan daging ayam. Yang menarik dari sajian ini adalah kuah baksonya yang segar yang tak semua orang bisa membuatnya dengan lezat. Bahan untuk kuah. 300 gram tulang ayam; 1,5 liter air; 1 buah bawang bombay; 2 lembar daun salam; 1 batang seledri; 1 buah wortel; 1 ruas jari YOGYAKARTA, - Bakso adalah salah satu jenis makanan yang dapat dijumpai di mana pun, mulai dari gerobak bakso keliling, warung kaki lima di pinggir jalan, hingga bakso yang dijual di dalam bakso harus memiliki ciri khas tersendiri agar produk yang dijualnya menarik hati para pembeli. Strategi tersebut yang dilakukan oleh Abidin 57 yang menjual bakso sejak tahun 1981.“Pertama kali saya berjualan bakso keliling menggunakan gerobak berwarna kuning, yang menjadi asal mula sebutan Bakso Kuning Gading’ yang saya jual sampai sekarang. Saat ini gerobak itu masih dipakai untuk berjualan,” ujar lelaki paruh baya tiga tahun berjualan keliling di wilayah Kotabaru, Yogyakarta, Abidin memutuskan untuk berjualan bakso dengan tenda di pinggir pada tahun 1998, lelaki dengan dua anak ini mulai berjualan di rumah yang disulap menjadi warung sederhana.“Saya dari awal usaha, ingin menjual bakso yang berbeda dengan bakso lainnya. Jadi dalam seporsi bakso kami tambahkan potongan babat sapi,” ujar waktu, Abidin menjual dua jenis menu lain selain bakso babat. Pertama, bakso dengan potongan ayam kampung yang cukup banyak dalam satu porsinya. Kedua, bakso otot yaitu seporsi hidangan dengan tiga butir bakso urat.“Mangkuk yang saya gunakan pun bukan mangkuk bergambar ayam jago seperti yang lain, melainkan mangkuk putih yang lebih lebar sebagai cara saya menghargai konsumen. Supaya nyaman saat orang makan,” ujar lelaki yang tinggal di Sleman PERTIWI Warung bakso Kuning Gading berlokasi di Jalan Abu Bakar Ali no 2A Kotabaru, seporsi bakso dengan harga Rp pembeli bisa menikmati tiga butir bakso dari daging sapi asli, sebutir bakso goreng, mi, dan potongan ayam atau babat sesuai pilihan ayam kampung yang dipotong suwir dengan potongan bakso benar-benar memanjakan lidah KompasTravel. Apalagi jika ditemani dengan minuman es tape andalan warung bakso Anda yang ingin mencicipi bakso Kuning Gading ini, silakan datang ke Jalan Abu Bakar Ali Nomor 2A, Kotabaru, Yogyakarta. Warung dengan cat berwarna kuning ini terletak di sebelah selatan Gereja Kotabaru. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. . 231 245 19 105 394 145 294 306